Pada tulisan kali ini saya akan mencoba menuangkan kembali apa yang telah saya pelajari. Harapannya sih bisa menjadi pengingat untuk saya pribadi, tapi syukur-syukur bisa menjadi ilmu yang bermanfaat untuk pembaca tulisan ini. Selain itu dengan mendokumentasikan hasil pembelajaran ini, saya juga berharap mendapatkan masukan dari para pembaca mengenai keliru atau tidaknya hal yang saya pelajari ini.
Saya mempelajari Mongodb terkait keperluan skripsi, namun bukan berarti saya tidak mengenal sama sekali makhluk satu ini, karena pada mata kuliah Basis Data sebelumnya sempat dikenalkan dengan DBMS ini, dan yang terlintas saat itu adalah “minimalis”. Hal tersebut dikarenakan ukuran failnya yang cukup kecil ditambah untuk menggunakannya pun hanya melalui command prompt.
Mongodb merupakan sebuah DBMS yang termasuk kategori NoSQL. NoSQL disini bukan berarti tanpa SQL seperti database relasional, namun lebih kepada Not Only SQL atau dapat diartikan pula bahwa Mongodb itu lebih dari sekedar SQL. Wow!
Sebelum dapat menggunakan Mongodb, hal yang perlu disiapkan adalah sebuah direktori data/db pada root dimana kita meletakkan fail Mongodb itu sendiri sebelumnya. Direktori ini digunakan Mongodb untuk menyimpan fail database dan pendukungnya. Setelah itu kita perlu menjalankan program mongod agar Mongodb dapat bekerja.
Setelah semua persiapan selesai, kita
dapat mulai menggunakan DBMS ini dengan menjalankan program mongo.
Lalu kita dapat menggunakan perintah use tutorial untuk membuat
sebuah database sementara yang akan digunakan pada latihan kali ini.
Kita dapat membuat sebuah variabel beserta isinya cukup dengan
mengetikkan nama_variabel: isi_variabel yang diapit oleh kurung kurawal.
Namun variabel tersebut belum tersimpan di collection manapun. Untuk
dapat menyimpannya, lakukan dengan cara
db.nama_db.save(query_yang_ingin_disimpan). Selain menggunakan cara
tersebut, kita pun dapat memasukkan langsung variabel baru yang kita
inginkan dengan cara db.nama_db.insert(query_yang_ingin_dimasukkan).
